Senin, 08 November 2010

Gunung Merapi Yogyakarta

Gunung Merapi Yogyakarta

Selain sosok Mbah Marijan dan awan panas yang sering disebut wedhus gembel, masih banyak lagi kisah (mistis) di balik gunung setinggi 2.968 meter yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Provinsi Yogyakarta ini gunung yang sudah melutus 68 kali sejak tahun 1548 itu dianggap sebagai tempat suci bagi para penduduk sekitar.

Pantangan :
Karena diyakini sebagai kerajaan mahkluk gaib, sebaiknya saat mendaki engga melakukan ha-hal tabu yang bisa memicu amarah “penunggu” gunung. Selain itu, jangan menunjuk gunung merapi dengan satu jari dan di larang memakai baju warna hijau terang saat mendaki adalah pantangan yang harus di lakukan supaya nggak mendatangkan sial! Jangan lupa juga untuk “permisi” terlebih dahulu sebelum mendaki Merapi, kalau nggak ingin kesasaratau bahkan kejebur jurang!

Mitos :
Mbah petruk diyakini sebagai penjaga di lereng sebelah utaradan Kyai Sapujagad di lereng sebelah selatan. Kedua penunggu ini dipercaya sebagai perwujudan perintah Panembahan Senopati untuk menjaga Merapi. Ada juga sih “penunggu” lain yaitu: Nyai Kendit dan Dewi Gadung Melati. Mbah Marijan, yang sudah menjadi juru kunci Merapi selama lebih dari 40 tahun., sering menasehati untuk menyebut nama gunung itu sebagai “Merapi”, tapi dengan sebutan “Si Mbah” atau “Eyang Merapi”, yang artinya orang tua atau sosok yang di hormati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar