Rabu, 23 Februari 2011

Perilaku Konsumen Dalam Manajemen Infromasi

PERILAKU KONSUMEN

A. Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. 2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam

Pendekatan Marginal Utility
digunakan anggapan sebagai berikut : 1. Utility bisa diukur dengan uang. 2. Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun". 3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
 


B. Konsep Elastisitas
Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
  1. elastisitas harga permintaan
  2. elastisitas silang
  3. elastisitas pendapatan

Perilaku Produsen Dalam Manajemen Informasi

PERILAKU PRODUSEN

1. Produsen & Fungsi Produksi

      Teori Produksi sebagaimana teori perilaku konsumen merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif yang tersedia. dalam hal ini, keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif tersebut. Produsen, mencoba memaksimumkan produksi yang dicapai dengan suatu kendala ongkos tertentu agar dapat menghasilkan profit (keuntungan) yang maksimum.

Fungsi Produksi

       Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa produk.

Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

X = f(a,b,c)


dimana X adalah output yang dihasilkan.

a,b,c adalah input yang digunakan.

       Fungsi produksi membatasi pencatatan maksimum karena keterbatasan tekhnologi dan pasar dimana akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.

Hubungan antara input dengan input, input dengan output, dan output dengan output yang menjadi karakteristik dari fungsi produksi suatu perusahaan tergantunt pada teknik produksi yang digunakan. Pada umumnya, semakin maju tekhnologi yang digunakan akan semakin meningkatkan output yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.
Dalam banyak hal, fungsi produksi serupa ataupun analog dengan fungsi utility ataupun fungsi preferensi konsumen meskipun ada perbedaannya. Perusahaan menggunakan input-input untuk menghasilkan output, pada umumnya jumlah/kuantitas ini mempunyai karakteristik kardinal, artinya produk/output dapat diukur, dapat ditambah dan dapat dilihat.

2. Produksi Optimal
      Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.


3. Least Cost Combination
       Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.
Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.