Soalnya Nyuri Ama 3 Kawan Pas Dibonyokin, Sendirian...
Inilah Hendri. Sudah enak jualan bubur dengan dengan penghasilan lumayan, ia malah bikin ulah. Berdalih butuh tambahan uang, pemuda 18 tahun ini malah masuk penjara.
Yah, bersama 3 temannya, tukang bubur keliling ini nekat mencuri kotak amal Masjid, Minggu (18/12) dini hari. Karena ulahnya, Hendri pun dipukuli setelah sebelumnya ditangkap warga yang sudah menjebaknya. Hendri yang sehari-hari menjajakan bubur ayam keliling kampong ini tertangkap tertangkap basah mencuri kotak amal Masjid Alhidayah di kampong Ceger, RT 01/02, Desa Tanjung Baru, Cikarng Timur, Bekasi (18/12) kemarin.
Pemuda ini beraksi bersama 3 temannya yang berhasilb meloloskan diri setelah aksinya diketahui warga. Menurut Kasie Humas Polsek Cikarang imur, Aiptu Ibnu Yatin, peristiwa percobaan pencurian kotak amal ini terjadi sekitar pukul 1 dini hari. Awalnya, Hendri dan 3 temannya itu mengendap masuk kedalam mesjid yang harusnya dijadikan tempat ibadah dan memanjatkan doa. Namun, lain hal yang dilakukan Hendri dan satu temannya yang menjadi eksekutor. Mereka malah mencongkel kotak amal menggunakan obeng. Sedangkan, dua teman lainnya berjaga-jaga di luar.
Namun aksi keempat kawana ini ternyata sudah diintai warga sekitar. Sebelum mereka mendapatkan hasil curiannya itu warga yang sudah berkumpul langsung mengepung keempat manusia laknat itu “Tiga pelaku berhasil lolos, hanya satu pelaku yang bernama Hendri yang dapat diamankan warga,” ujar Kasie Humas. Pelaku yang ditangkap itu pun menjadi aksi kemarahan warga yang berada sekitar lokasi kejadian. Beruntung, kata Aipu Ibnu, Anggota Patroli melintas,” Pas Kami patrol di TKP kami liat rame-rame dan pas ditanya rupanya ada percobaan pencurian kotak amal,” ungkapnya.
Aiptu Ibnu mengatakan, terkait aksi yang dilakukan Hendri ini pihaknya langsung membawa pelaku ke Polsek Cikarang Timur untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara untuk, mempertanggung jawabkan perbuatannya ini pelaku akan dikenakan pasal 363 soal pencurian dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara. “Pelaku yang sudah kami amankan tinggal dalam proses pemeriksaan dan siap menerima hukumannya, kami masih memburu 3 teman lainnya,” terangnya. Sementara itu Hendri mengakui, kalau aksi yang dilakukannya saat ini baru pertama kalinya biasanya dirinya sehari-hari bekerja sebagai tukang bubur,” baru kali ini bang saya lakujin aksi ini buat tambahan nyawer dangdut, bubur lagi sepi,” ujar pemuda tukang bubur ini.
Koran Lampu Hijau, Senin 19 Desember 2011
Baku Tembak, Polisi Temukan Sarang OPM |
JAKARTA– Petugas kepolisian di Paniai, Papua, diserang kelompok bersenjata pada Selasa (13/12) sekitar pukul 10.30 WIT hingga 11.45 WIT.Serangan terjadi pada saat pergeseran petugasSatgasOperasi AmanMatoa, Papua. Dalam serangan ini,Bripka Supono mengalami luka tembak dan harus dilarikan ke rumah sakit.Serangan ini menambah daftar panjang gangguan keamanan yang terjadi di Bumi Cendrawasih tersebut. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, pelaku menembak dari arah hutan ke poskotis Satgas Operasi Aman Matoa I secara membabi buta. Aparat sudah berupaya melakukan pembalasan dan pengejaran, tetapi tidakberhasilmenangkappelaku penembakan. “Kita tidak berhasil melakukan penangkapan karena mereka melarikan diri. Itu timnya baru ditempatkan di sana, diserang pada saat pergeseran, pergantian,”ujarBoydi Mabes Polri,Jakarta,kemarin. Dalam pengajaran tersebut tim menemukan sebuah rumah yang diduga markas kelompok penyerang.Polisi juga menemukan 24 barang bukti, di antaranya sebuah bendera bintang kejora, amunisi53butir,selongsong 96 buah, anak panah 67 buah, busur 6 buah,baju loreng 9 lembar, celana pendek loreng 2 lembar, celana panjang loreng 2 lembar, serta rok loreng 4 lembar. Selain itu ditemukan senjata laras dobel 1 buah, senapan angin 1 buah serta tongkat komando, laptop Toshiba, modem, dan dokumen berisi dokumen- dokumen TPN/OPM.Namun belum diungkap apa isi dokumen yang disita. Sementara itu,Polda Papua mengidentifikasi penyerang berasal dari kelompok TPN/ OPM pimpinan Salmon dan Jhon Yogi. Kepala Bidang Humas Polda Papua,Kombes Pol Wachyono menjelaskan, kelompok inilah yang sering membuat resah masyarakat karena kerap melakukan tindakan kekerasan seperti pengancaman dan pemerasan terhadap warga. ”Padahal sebelumnya, saat masih dipimpin oleh ayah mereka,Tadius Yogi, yang merupakan pimpinan tertinggi TPN/OPM, wilayah Paniai wilayah itu selalu aman dan damai,”katanya. Menurut dia, kelompok TPN/OPM pimpinan Salmon dan Jhon Yogi diperkirakan beranggotakan ratusan orang dan menyimpan lebih dari 10 pucuk senjata laras panjang dan pendek yang diperoleh dari hasil rampasan maupun membeli dari pasar gelap. |
Thursday, 15 December 2011 ( Seputar Indonesia ) |
Perbandingan Koran Pertama dengan Koran Kedua :
# Koran Pertama
- Tidak menggunakan B.Indonesia yang baku
- Banyak kalimat yang menggunakan bahasa sehari-hari (Kasar)
- Penggunaan EYD tidak benar
- Penjelasan masalah tidak jelas hanya berputar-putar pada satu kalimat yang sama
# Koran Kedua
- Menggunakan B.Indonesia yang baku
- Penggunaan EYD benar
- Pilihan dalam bahasanya baik
- Penjelasan setiap masalah jelas dari awal ampe akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar